Kamis, 05 Januari 2012

JAGALAH LIDAHMU WAHAI ORANG-ORANG BERTAQWA


JAGALAH LIDAHMU

WAHAI ORANG-ORANG BERTAQWA

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ للهٍ الذى نَزَّلَ اْلفُرْقَانَ عَلَى عِبَادِهِ لِيَكُوْنَ لِلْعَالَِميْنَ نَذِيْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلهَ الله وَحْدَهُ لآشَرِيْكَ لَهُ الذِى خَلَقَ اْلِأنْسَانَ فىِ أَحْسَنِ تَقْوِيمْ. وأَشهد أن محمدا عبدُه ورسولُه اْلهَادِى الى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ مَنْ سَلَكَهُ فَازَ بِالعِزِّ وَالنَّعِيْمِ اْلمُقِيْمِ ومن حَادَ عَنْهُ رُمِىَ بِهِ فِى اْلجَحِيْمِ. والصلاةُ والسلامُ على سيِّدِ اْلخَلْقِ مُحمدِابْنِ عَبْدِاللهِ وعلى أله وأصحابه الذين جَاهَدُوْا فى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ فَكَانُوْا أَحِقَّاءَ بِالنَّعِيْمِ اْلمُقِيْمِ. أمابعد:

Saudara-Saudara kaum muslimin rahimakumullah

            Ketaqwaan harus selalu menjadi cermin utama kita dalam meniti kehidupan. Menjadi simbol sejati dalam beraktivitas sehari-hari bahkan rasa taqwa itu hendaknya mampu membaluri segenap tingka laku kita, sehingga kita benar-benar mempunyai aklak yang mahmuda (terpuji) yang merupakan cermin dari pribadi muttaqin tadi.
            Jika ingin menjadikan diri kita sebagai muttaqin sejati, maka satu hal yang perlu kita lakukan adalah menjaga salah satu anggota badan yang kelihatannya kecil, namun apabila tidak sanggup menjaganya, maka akan menimbulakan bencana yang sangat dahsyat. Anggota badan yang dimaksut adalah lidah. Lidah memang tidak bertulang tetapi sedikit saja salah dalam berbicara, maka akibatnya menjadi sangat fatal. Bisa terjadi perttumpahan darah, pertengkaran atau mungkin tidak saling tegur sapa. Maka tepatlah apa yang dikatakan oleh pepatah Arab:
سلامة الإنسان فى حفظ اللسان              
Artinya:
“Keselamatan seseorang, tergantung pada bagaimana ia menjaga lidahnya”.
            Sedemikian pentingnya menjaga lidah sehingga beliau bersabda:
 كُفَّ عَليك هذا, وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسُ فى النارِ على وُجُوْهِهِمْ أو قال على مَنَاخِرِهِمْ إلَّاحَصَائِدُ أَلْسِنَتَهُمْ 
ِArtinya:
Peliharahlah lidahmu karena manunusia nanti akan dicampakkan ke dalam neraka entah mukanya atau atau batang hidungnya yang tercampak terlebih dahulu, itu semua terjadi karena tidak bisa menjaga lidahnya.
            Dalam hadis lain Rasulullah juga telah memberi peringatakan bahwa hendaknya anggota badan yang bernama lidah selalu di jaga, dalam artian bahwa tidak digunakan berbira kotoar, mengumpat, menggunjing, dan lain-lain. Tetapi hendaknya lidah digunakan berkata jujur, kalau tidak bisa, lebih baik diam. sebagaimana sabda Raulullah:
مَنْ كان يُؤْمِنُ بالله واليومِ الأخرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أولِيَصْمُتْ
Artinya:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah berkata yang baik (jujur) atau diam.
            Inilah sabda Rasulullah yang merupakan ilustrasi bahwa keimanan seseorang dapat diukur dari perkataan baik dan buruknya.
            Imam al-Gazali dalam kitabnya Ihya Ulum al-Din,  menulis bahaya-bahaya lidah kalau tidak bisa menjaganya.
            Pertama, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, selau berkata yang tidak ada guna dan mamfaat. Juga memunculkan perkataan yang ngelantur, tiada ujung dan pangkalnya, sehingga potensial melahirkan fitnah. Permusuhan dan pertengkaran. Oleh karena itu Rasulullah bersabda:
مِنْ حُسْنِ اْلِإسْلَاِم اْلمَرْءِ تَرْكُهُ مَالَا يَعْنِيْهِ
Artinya:
Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak patutu dilakukan.
Kedua, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan suka membicarakan hal-hal yang erotis, kemaksiatan, penjudian, perzinahan dan lain-lain.
Ketiga, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, selalu menjadi pemicu pertengkaran. Belum tahu persoalan yang sebenarnya tiba-tiba saja emosi menguasai jiwanya. Kemudian lahirlah pertengkaran, pertikaian dan lain-lain. Olehnya itu Rasulullah bersabda:
إِنَّ أَبْغَضُ  الرِّجَالِ إلى الله اْلأَلَدُّاْلِخصَامِ
Artinya:
Orang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang suka bertengar dan suka saling menyerang.
            Keempat, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan selalu berbicara dusta. Sebagai buah dari tidak terkontrolnya agama dan akal sehat. Dan jika orang sudah terbiasa berkata dusta, maka tidak ada alamt yang dialamtkan kepadanya kecuali tanda munafiq. Sebab Rasulullah telah menyatakan tanda-tanda orang munafiq, adalah jika berbicara, ia selalu dusta.
            Kelima, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan melahirkan orang-orang suka melanggar janji, padahal janji harus selau ditepati. Janji adalah hutang (الوعد دين)  siapa yang berjanji ia harus menepati janjinya, baik janjinya kepada teman, saudara, partner bisnis, lebih-lebih janji kepada Allah.
            Itulah beberapa hal yang menjadi bahaya lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, semoga dengan ayat dan hadis ini, kita dapat berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas taqwa dengan menjaga lidah yang dapat menimbulakan bahaya yang dahsyat. Agar kita bisa hidup dengan damai dan tentram.
والسلام

0 komentar:

Posting Komentar